guli trapesium hidroponik

Sistem hidroponik NFT alias nutrient film technique, sejauh ini penggunaan talang air merupakan yang terbaik bila dibandingkan dengan menggunakan pipa. Walau demikian keluhan yang sering terjadi adalah sering terkulainya daun dan menempel di permukaan guli yang panas. Akibatnya daun terbawah mengalami gosong sehingga petani sayuran hidroponik terpaksa memangkas daun gosong saat panen dan pengemasan dilakukan. Untuk menghindari hal tersebut diatas penggunaan talang trapesium hidroponil merupakan solusi yang tepat guna menghindari daun bawah terbakar.

Meminimalkan daun gosong
Pemangkasan daun saat panen menjadi keluhan para petani hidroponik yang menggunakan sistem NFT talang rata. Dengan pemangkasan tersebut menjadikan bobot panen berkurang. Akan tetapi jika tidak dilakukan pemangkasan, khawatir pembeli tidak mau menerimanya. Gosongnya daun bawah ini disebabkan karena permukaan talang yang rata menyebabkan daun menempel pada talang dan akhirnya gosong karena panas talang /guli tersebut. Penggunaan guli cembung merupakan solusi tepat guna daun bawah tidak menempel di talang. Bentuk trapesium dengan atas kecil dan melebar ke bawah meminimalisir kontak antara daun bawah dengan talang yang panas terutama saat siang hari. 

Baca juga : Untung berlipat dari hidroponik bertingkat

Kelebihan  Talang Trapesium dengan talang persegi
Talang trapesium yang memiliki tinggi 5 cm dengan lebar permukaan atas 5 cm, sedangkan lebar permukaan bawah 10 cm. Bandingkan dengan guli dari talang, yang lebar permukaan atas dan bawahnya sama-sama 10 cm. Bentuk guli trapesium membuat bagian bawah sayuran menggantung ketika terkulai pada siang hari sehingga terhindar dari gosong. 

Oksigen Melimpah
Kelebihan lainnya menurut pakar hidroponik, bentuk trapesium yang memiliki lebar di bawah memberikan lebih banyak ruang untuk pertumbuhan akar sehingga tinggi aliran air cukup 2 - 4 mm. Sedangkan sistem hidroponik dengan menggunakan talang/guli persegi , para pekebun hidroponik biasanya menyiasati dengan meninggikan lapisan air hingga 1 cm. Dengan peninggian air tersebut membuat ruang lebih sempit yang menjadikan oksigen terlarut berkurang. Dengan pasokan oksigen sedikit, jelas sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang menjadi kurang maksimal.
Meskipun guli trapesium lebih mahal, bahannya lebih tebal sehingga lebih awet. “Trapesium tahan lebih dari 10 tahun, sedangkan talang air hanya 3—4 tahun.

0 comments:

Post a Comment

 
Top